Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang dikaruniakan dengan akal pikiran dan perasaan. Hal inilah yang membuat manusia menjadi makhluk mulia dibandingkan ciptaan Tuhan yang lain. Oleh karena itu, Tuhan memberikan mandat agar manusia berkuasa terhadap alam. Berkuasa disini bukan dalam artian negatif untuk merusak namun positif, yaitu mengelola dan memelihara. Mandat inilah yang menjadi tanggung jawab manusia semenjak jaman adam hingga sekarang. Manusia sebagai perpanjangan tangan Tuhan dalam memelihara alam ini. Merusak alam berarti manusia melanggar mandat Tuhan.
Kesadaran akan mandat Tuhan tersebut semakin hilang dari manusia. Manusia tidak peduli lagi akan alam. Manusia tidak lagi menguasai alam dengan benar tetapi telah merusak alam dan bahkan dengan membabi buta menngerus alam dengan segala isinya. Manusia tidak lagi bersahabat dengan alam dan semakin egois demi kekayaan. Manusia tidak lagi memeikirkan batasan dalam pemanfaatan alam tetapi mengeksploitasi alam dengan besar-besaran.
Pertumbuhan manusia yang semakin mengancam
Menurut data kompas (11/1) pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini mencapai 1,49. Berdasarkan pertumbuhan tersebut maka jumlah penduduk Indonesia sekarang ini adalah 237,6 juta. Dan jika hal ini tetap terjadi maka jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2045 adalah 450 juta jiwa. Padahal jika berdasarkan pertumbuhan 1,49 persen saja kota Jakarta dan Bandung memiliki kepadatan penduduk (jiwa per Km2) lebih dari 14 ribu.
Pertumbuhan manusia yang tidak terkendali adalah ancaman bagi alam. Di provinsi Riau hal ini sudah menjadi masalah setiap tahunnya. Banjir dan pertikaian antara manusia dan binatang menjadi persoalan utama masyarakat Riau yang memiliki kebun dan bekerja pada areal hutan. Jawa yang memiliki pertumbuhan penduduk paling besar sudah beberapa kali mengalami banjir dan longsor karena kerusakan alam. Baru-baru ini di purbalingga juga terjadi banjir dan longsor yang mengakibatkan kerugian material ratusan juta. Bahkan didaerah yang kepadatan penduduknya tidak terlalu tinggi seperti di Wasior pun juga terkena dampak kerusakan alam. Korban jiwa dan kerugian material yang dialami sangat besar. Ini harus menjadi isu nasional dan segera diatasi.
Pertumbuhan manusia bukan hanya merusak alam dari sisi kepadatan penduduk saja, tetapi juga dari kebutuhan hidup manusia. Pertumbuhan penduduk bukan hanya membuat alam tergusur untuk tempat tinggal manusia tetapi alam juga dieksploitasi dengan besar-besaran. Kebutuhan manusia akan lapangan pekerjaan akan membuat hutan dikonversi menjadi lahan pertanian maupun perkebunan. Bahkan bukan tidak mungkin alam dikeruk untuk pertambangan. Selain dikonversi, hutan juga semakin hari dibabat untuk pemenuhan kebutuhan pulp kertas untuk kebutuhan manusia. Bahkan kebutuhan akan kertas itu harus dipenuhi dengan membabat hutan alam karena hutan tanaman industri tidak bisa mencukupi. Jika hal ini terus terjadi maka alam akan menjadi musuh kita.
Peran pemerintah dan rakyat
Mengatasi masalah alam ini pemerintah dan rakyat harus segera bekerja sama. Pemerintah harus memainkan peranannya dalam hal regulasi sedangkan rakyat dalam hal menjaga dan memelihara alam. Pemerintah melalui Kemenhut harus mulai tegas terhadap beberapa perusahaan pulp dan kertas untuk membatasi produksi dan tidak mengejar target dengan mengorbankan hutan alam. Pemerintah juga harus tegas memberikan sanksi kepada perusahaan yang membandel dan melanggar batas ijin yang telah ditetapkan. Pemerintah juga perlu semakin serius menggaungkan gerakan menanam pohon satu orang satu dan perlu dirawat pohon yang telah ditanam. Karena saya sering melihat program ini menjadi sia-sia karena pohon yang ditanam dibiarkan begitu saja. Pemerintah juga perlu terus mengingatkan pentingnya KB bagi para penduduk di daerah pedesaan. Hal ini juga harus disosialisasikan beserta dampaknya terhadap kehidupan manusia secara keseluruhan. Pemerintah juga harus memperhatikan kehidupan rakyat agar rakyat tidak lagi mengeksploitasi hutan secara liar.
Rakyat harus berperan aktif dalam memelihara alam. Karena rakyatlah yang bersinggungan langsung dengan alam. Rakyat harus menjadikan alam sebagai sahabatnya dan perlu dibangun koperasi ataupun badan khusus di masyarakat agar masyarakat dapat lebih terorganisir dalam mengelola hutan mereka. Rakyat juga harus memainkan peranannya sebagai pengawas. Setiap kebijakan pemerintah harus kita awasi dan kita kontrol.
Ketika pemerintah dan rakyat telah memainkan peran mereka dengan baik maka kehancuran alam bisa kita perbaiki dan bahkan tidak mungkin manusia kembali bersahabat dengan alam dan melakukan mandat yang telah Tuhan berikan kepada manusia. Tuhan telah memberikan segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji untuk menjadi makanan. Sebagai manusia ciptaan Tuhan yang mulia maka kita harus menjaga dan memeliharanya jika tidak maka kita akan mengalami krisis pangan yang berkepanjangan.