Menurut Lembaga Riset Perkebunan Indonesia, didefinisikan seperti penjelasan berikut:
- Kultur in vitro Kelapa Kopyor. ID 0000957. Merupakan teknologi untuk menghasilkan bahan tanaman kelapa yang dapat membuahkan kelapa kopyor yang memiliki rasa yang enak dan berbeda dari daging buah kelapa pada umumnya, sehingga dapat digunakan dalam industri minuman dan makanan.
- Biofertilizer EMAS. ID 0000206 S. Sebuah formulasi dan metode produksi pupuk biologi yang alami. Pemanfaatan pupuk ini selain menambah bahan organik dan hara tanaman juga dapat memperbaiki struktur tanah, sehingga dapat meningkatkan daya serap pupuk oleh tanaman. Akibatnya kebutuhan terhadap pupuk kimia akan dapat dikurangi.
- Bioaktivator ORGADEC. ID 0000264 S. Untuk membantu para pelaku usaha pertanian, perkebunan, dan kehutanan, dan pebisnis lainnya dalam menangani limbah organik padat dengan cara mengolah sampah/limbah tersebut menjadi pupuk yang merupakan bahan yang bermanfaat. Penerapan teknologi ini akan membantu menghemat biaya pemupukan.
- Biofungisida Greemi-G. S980047. Formulasi dan teknologi untuk menghasilkan fungisida nabati yang efektif dan efisien. Penerapan teknologi ini dapat membantu kelestarian usaha perkebunan dan pertanian karena bersifat tidak mencemari lingkungan dan aman bagi manusia.
- Pemulih Bidang Sadap NOBB. S980047. Formulasi dan teknologi ini dirancang untuk menangani masalah kelambanan penutupan kulit kayu karet sehingga ada masa tunggu yang lama agar pohon karet dapat disadap kembali. Keadaan demikian tentu saja menyebabkan stagnasi produksi. Dengan memanfaatkan bahan ini maka kulit kayu karet akan cepat pulih, sehingga produksi kebun karet dapat ditingkatkan.
- Biofungisida METEOR. S20000106. Formulasi dan teknologi produksi bahan fungisida yang merupakan teknik yang baru ditemukan ini dimaksudkan untuk membantu meningkatkan produktivitas perkebunan dan pertanian pada umumnya. Keunggulan bahan pestisida ini adalah efektivitas pengendalian fungi sangat tinggi dan aman bagi lingkungan karena bersifat dapat dirombak secara alami dan tidak meninggalkan residu yang mencemari lingkungan usaha.
- Biorepelan HAMAGO.S20000107. Merupakan formulasi dan teknologi produksi menghasilkan biorepelan, yaitu suatu bahan yang dapat melindungi tanaman dari serangan hama tertentu. Meskipun tidak bersifat mematikan hama, bahan tersebut dapat menyebabkan hama tidak menyerang tanaman karena tidak menyukai keberadaan bahan tersebut pada tanaman yang diserangnya.
- Perekat Pestisida. S2000 0105. Pada umumnya aplikasi pestisida hanya efektif untuk beberapa saat karena pestisida yang menempel pada tanaman akan lekas menghilang karena terjadinya proses pencucian oleh air hujan atau embun. Formulasi dan teknologi produksi ini ditemukan untuk dapat menghasilkan bahan perekat pestisida, yang apabila diaplikasikan bersama-sama dengan pestisida, maka pestisida yang bersangkutan akan dapat bertahan lebih lama menempel pada tanaman. Ini berarti bahwa masa efektif pestisida akan lebih panjang dan biaya pengendalian hama akan dapat dikurangi.
- Bioinsektisida NirAma. S2000 0132. Untuk membantu mewujudkan kelestarian usaha perkebunan dan pertanian agar dapat berkelanjutan dan mensejahterakan para pelaku usaha, telah ditemukan formulasi dan teknologi produksi insektisida yang aman terhadap lingkungan. Semua bahan yang digunakan berasal dari bahan-bahan biologi yang dapat dirombak oleh alam dan dapat diperbaharui sehingga tidak menimbulkan pencemaran dan residu.