Segala puji hanya bagi Allah Rabbul Alamin,shalawat serta salam Allah semoga dilimpahkan kepada Rasul-Nya yang paling mulia, penutup para nabi-nabiNya, juga kepada segenap keluarga,shahabat dan ikhwan-nya yang berpegang teguh dengan sunnahnya dan berpedoman kepada petunjuknya hingga hari pembalasan.
Nasihat termasuk bagian dari amar ma’ruf nahi munkar yang sangat penting dalam Islam.Sementara itu masih banyak kaum Muslimin yang belum mengenal hakikat nasehat [1] ,sehingga salah kaprah dalam menilainya.Anggapan bila nasehat adalah celaan ,penghinaan bahkan bisa jadi diidentikan dengan pengkafiran.Dan kesan ini begitu dimasyarakatkan dalam masa pamungkas ini,dimana slogan seperti : damai itu indah,indahnya kebersamaan, biarkanlah masing-masing dalam amalnya,jangan mengunting dalam lipatan dan lain-lain sejenisnya mencuat dan ditelan bulat-bulat sebagai benteng pencegah dari amalan (khususnya) nasehat nahi mungkar.
Kesan tersebut terus digembar-gemborkan layaknya dagangan ,sebagai resep jitu menguatkan status quo melestarikan hal-hal yang dianggap ibadah yang tidak sesuai dengan Islam atau cuma ndompleng dengan stempel nama Islam alias tetep me-lestari-ken acara paguyuban bid’ah dan formula yang pas-pasan buat mempertahankan pendapat yang jauh dari Sunnah seperti bolehnya demokrasi pemilu ,dll.
Dalam kesempatan ini ,kami hadirkan nasihat ulama [2] berkaitan dengan hal-ihwal bid’ah semoga dapat menjadi maslahat bagi kita semua.,mengamalkan apa yang telah disabdakan Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam sebagaimana yang dilansir dari jalan Shahabat Tamin Ad Dari radhiallahu anhu :
“Nabi Shalallahu alaihi wa sallam bersabda:”Agama adalah nasihat.”Kami bertanya,”Untuk siapa?”Beliau menjawab,”Untuk Allah Subhanahu wa ta'ala ,KitabNya,RasulNya,dan pemimpin dan umumnya kaum muslimin. [dikeluarkan oleh banyak para imam ahli hadits:Muslim dalam shahihnya: 2/37;Ahmad dalam Musnadnya 4/102-103;Abu Daud dalam Sunan no.4944,An Nasaa’I 7/157,dll]